oleh ENGGAR IKHTIANTI PRATIWI
Kehidupan yang
sebenarnya
Karya
Slamet Wijayak
Setiap
langkah yang aku ayunkan
Ribuan
langkah yang aku dengarkan
Ribuan
kaki yang berserakan
Kehidupan adalah
kehidupan
Perjuangan adalah
perjuangan
Tak ada kehidupan yang
kekal di dunia ini
Berbuatlah, berusahalah
yang terbaik
Jangan
sampai lubang kotak menantikan kedatanganmu
Kedatangan
yang seharusnya tersenyum
Tapi
ini malah sebaliknya
Engkau
datang dengan tetesan air mata
Berbuatlah
yang baik di dunia
Kehidupan
adalah sementara
Kematian dan
alam yang berbeda
Itu nanti
tempat yang sebenarnya
Kebaikan, kebaikan,kebaikan
Puisi
di atas karya Slamet Wijayak, Puisi
di atas adalah puisi modern namun bentuk puisinya mirip dengan puisi
baru. Puisi di atas terdiri dari empat bait dan tiap-tiap bait terdiri
dari tiga hingga lima baris. Seluruh bait dan baris mengungkapkan tema sebelum
kematian manusia. Sebelum kematian manusia itu dapat kita tangkap lewat penggunaan
bahasanya. Gaya bahasa yang berhubungan dengan ungkapan seorang manusia yang dilukiskan oleh penyair
membantu mengungkapkan tema sebelum kematian manusia tersebut. Kematian yang
akan mendekat kepada siapapun jika sudah di takdirkan . puisi
diatas tersebut termasuk puisi yang mudah di pahami, atau termasuk puisi
diafan, kata kata yang mudah di cermati ketika membaca, dan tidak perlu
berpikir ulang ketika akan mengetahui maksud dan isi puisi diatas.
Teori Simbol
Kata “simbol” yang berasal dari kata
Yunani sumballo berarti menghubungkan atau mengabungkan. Simbol
merupakan suatu tanda, tetapi tidak setiap tanda adalah simbol. Simbol yang
berstruktur polisemik adalah ekspresi yang mengkomunikasikan banyak arti. Bagi
Ricoeur, yang menandai suatu tanda sebagai simbol adalah arti gandanya atau
intensional arti gandanya. Ricoeur merumuskan bahwa setiap struktur pengertian
adalah suatu arti langsung primer, sekunder, figuratif yang tidak dapat
dipahami selain lewat arti pertama dalm puisi karya Slamet ini mengungkapkan
bahwa ”
Jangan sampai lubang kotak menantikan kedatanganmu Kedatangan yang seharusnya
tersenyum”, jadi lubang kotak di dalam bait tersebut menyimbolkan sebuah liang
lahat yang mana akan menjadi rumah terakhir bagi manusia.
Simbol Cinta pada Tuhan
Karakter cinta Tuhan berkaitan erat dengan pentingnya
unsur-unsur patriarkhal dan matriarkhal dalam sebuah agama. Dalam konteks
partiarkhal, Tuhan itu adil dan tegas; Dia memberi hukuman dan pahala. Sedangkan
dari segi martriakhal dalam agama, Tuhan mencintai dan merengkuh kita, tidak
pandang bulu, seperti layaknya ibu; menolong, melindungi dan mengampuni
Tuhan adalah pencipta, tetapi tuhan
juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahnya. Karena
itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan
ketakutan itu manusia memujanya.
Dalam
bait puisi berikut
Berbuatlah
yang baik di dunia
Kehidupan
adalah sementara
Kematian
dan alam yang berbeda
Itu
nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan,
kebaikan,kebaikan
Menunjukan
simbol cinta pada tuhan, mengapa karena Tuhan tidak akan memberitahu dahulu
jika akan memberikan pada umat nya, sehingga manusia senantiasa dianjurkan
melakukan kebaikan, sebelum kematian, karena jika sudah berada pada kematian
yang sudah ditakdirkan Tuhan manusia sudah berada pada alam yang lain, dan
tidak akan pernah bisa mengulang kebaikan dan membuat kebaikan yang belum
pernah di lakukan ketika hidup.
Versifikasi dalam
puisi ini mengitu pola puisi komporer. Walaupun ada satu bait yang mengikuti pola syair (puisi lama) yaitu a-a-a,
namun ia tidak termasuk puisi lama karena struktur lainnya tidak sama. Bait
pertama, a-a-a. sedangkan bait kedua a-a-b-c ketiga a-b-c-d dan keempat memiliki pola a-a-a-a-b,
Pola rima akhir pada tiap-tiap bait tersebut memang ada yang sama namun tak
sedikit yang berbeda hingga puisi di atas tidak digolongkan sebagi puisi lama.
Tipografi
puisi “Kehidupan Yang Sebenarnya”
adalah tipografi puisi tesebut sebagian bait menjorok kedalam , dua bait rata
kiri dan dua bait menjorok kedalam
Struktur sintaktik tiap-tiap
bait mudah ditelaah karena mirip puisi-puisi dengan tipografi
konvensional. Kesatuan gagasan pada tiap bait itu dibentuk oleh kesatuan
baris-baris yang membentuk struktur sintaksis pada bait pertama dan kedua
penulis menyatakan langkah kehidupan yang tidak akan kekal, bait ketiga penulis
menganjurkan supaya tidak lalai karena kematian akan datang kapan saja, dan bait ke empat merupakan perilaku penyair
yang akan dilalkukan dalam sisa hidupnya sebelum kematian datang.
Nada dan Suasana puisi ini adalah nada dan suasana bercerita
dengan mengungkapkan perasaan sedih karena pada sisa kehidupan yang tidak tau
kapan berujung itu belum banyak melakukan kebaikan, sehingga jika kematian
menjemputbelum memiliki bekal di alam lain.
Mengkaji puisi
dengan teori Abrams
Teori
abrams terdiri dari empat pendekatan Objektif, Ekspresif, Mimetik, Pragmatik, dari keempat pendekatan tersebut akan di ulas di bawah ini
1.
Mengkaji puisi
dengan pendekatan objektif
Pendekatan
objektif (pendekatan struktural) adalah pendekatan yang mendasarkan pada suatu
karya sastra secara keseluruhan, dan memandang karya sastra adalah sesuatu yang
berdiri sendiri. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri
berdasarkan konvensi sastra yang berlaku. Konvensi tersebut misalnya,
aspek-aspek intrinsik sastra yang meliputi kebulatan makna, diksi, rima,
struktur kalimat, citraan, Untuk mengetahui keseluruhan makna, maka unsur-unsur
tersebut harus dihubungkan satu sama lain di bawah ini penjabaran nya
1. Makna, setiap karya sastra memiliki
makna tentunya, termasuk puisi memiliki makna
2. Rima
(persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata
dalam larik dan bait atau persamaam bunyi dalam puisi.
Pada puisi ini terdapat persamaan
bunyi dan persamaaan kata dalam larik dan dalm bait puisi tersebut.
3.
Diksi atau pemilihan kata-kata dalam
puisi “kehidupan yang Sebenarnya”
Terdapat makna kiasan
atau makna konotasi seperti kata Lubang kotak , di dalam puisi tersebut
bermaksud liang kubur namun di sebutkan dengan kata lain lubang kotak karena
lubang kubur bebebntuk kotak,
4.
Citraan atau sarana kepuitisan yang
digunakan oleh penyair dalam puisi di atas terdapat pada kalimat:
Citraan
gerak
Setiap langkah yang aku
ayunkan
Ribuan langkah yang aku dengarkan
Ribuan kaki yang berserakan
Ketiga
kalimat tersebut temasuk citraan gerak karena menunjukan langkah dan ayunan
kaki sebagaimana mesti nya jika melangkah dan mengayun itu sebuah gerakan.
5. Struktur
kalimat yang digunakan dalam puisi “kehidupan yang sebenarnya” banyak mengulang
ulang kata yang kurang efektif seperti kata Ribuan di ulang sebanyak dua kali
dalam satu bait.
6. Tema
yang diangkat pada puisi“Kehidupan yang Sebenarnya” adalah kebaikan di dunia
7. Nada,
Pada puisi di atas adanya penuangan perasaan pengharapan yang sangat ia
inginkan untuk suatu kebaikan yang ada di dunia
8. Amanat
yang ada pada puisi “Kehidupan yang Sebenarnya”
mengajak kita melakukan kebaikan di dunia sebelum ajal mendekat dan sebelum di masukan keliang kubur.
2.
Mengkaji puisi
dengan pendekatan ekspresif
1.
Biografi
pengarang
Slamet
Wijayak, lahir di purwodadi 30 agustus 1997, ia merupakan anak
bungsu dari pasangan Edi Supparno dan Pariyem, ayah dan ibunya bekerja sebagai
wiraswasta, ia di besarkan sejak kecil di Purwodadi ada pun riwayat pendidikan penulis,
TK Dharma wanita Tawangharjo, SD Godan 4 Tawangharjo, SMP N 2 Tawangharjo, SMK
Muhamadiyah Purwodadi, dan kini ia menduduki bangku perkuliahan semester 4 di
Universitas PGRI Semarang.
Berdasarkan kajian tinjauan kejiwaan
pengarang, pada puisi “Kehidupan yang Sebenarnya” Slamet
mengekspresikan kejiwaannya tentang sesuatu yang merasuk dalam imajinasi
dan pemikirannya tentang kebaikan hidup di dunia, pengarang mengajak kita untuk
sadar akan tingkah laku manusia di dunia sebelum ajal memanggil.dengan lebih
jelas lagi terdapat pada kalimat berikut :
Berbuatlah yang baik di dunia,
Kehidupan adalah sementara,
Kematian dan alam yang berbeda,
Itu nanti tempat yang sebenarnya.
Ungkapan Slamet pada puisi tersebut
mengajak supaya pembaca sadar akan kehidupan yang baik ketika di dunia ini,
supaya kita lebih bisa belajar dari apa yang telah di lakukan masa lalu,
sebelum kita di panggil oleh yang maha kuasa, sebisa mungkin kita masih bisa
menebar kebaikan.
Setiap langkah yang aku ayunkan
Ribuan langkah yang aku dengarkan
Ribuan kaki yang berserakan
Kehidupan
adalah kehidupan
Perjuangan
adalah perjuangan
Tak
ada kehidupan yang kekal di dunia ini
Berbuatlah,
berusahalah yang terbaik
Dalam
bait di atas menunjukan bahwa kehidupan adalah kenyataan dan sebuah perjuangan
yang harus di lalui,dari susah maupun senang.
Jangan sampai lubang kotak
menantikan kedatanganmu
Kedatangan yang seharusnya
tersenyum
Tapi ini malah sebaliknya
Engkau datang dengan tetesan air
mata
Bait
ini menyampaikan bahwa sebelum ajal menjemput sebelum engkau banyak menebar
senyum kepada makhluk di bumi
Berbuatlah yang baik di dunia
Kehidupan
adalah sementara
Kematian
dan alam yang berbeda
Itu
nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan,
kebaikan,kebaikan
Kehidupan
yang tidak akan kekal abadi memang pada dasarnya harus di nikmati karena tidak
dating untuk ke dua kalinya, jika saat kematian sudah menjemput kita sudah di
alam lain dan sudah tidak di dunia lagi dan sudah tidak bisa menikmati
keinndahan dunia.
3.
Mengkaji puisi
dengan pendekatan mimetik
Pendekatan
mimetik merupakan pendekatan
yang dalam mengkaji karya sastra berupa memahami hubungan karya sastra dengan
realitas atau kenyataan
Puisi
tersebut menunjukan bahwa harusnya kehidupan yang sebenarnya yang kita lakukan
di dunia, penulis melukiskan semua
prbuatan sama hal nya langkah yang di ayunkan dan dipijakan merupakan sebuah perjuangan, dengan kebaikan
yang di lakukan di dunia akan membuahkan
hasil yang baik pula sebelum kita di panggil yang maha kuasa perbanyak
kebaiakan dalam kehidupan.
. dalam bait pertama yang berbunyi :
Setiap langkah yang aku ayunkan
Ribuan langkah yang aku dengarkan
Ribuan kaki yang berserakan
menceritakan
bahwa lakahan kaki setiap manusia itu sangat lah berarti bagi manusia itu
sendiri dan di perhitungkan dengan baik. Lalu pada bait kedua menyatakan bahwa
Kehidupan adalah kehidupan
Perjuangan adalah perjuangan
Tak ada kehidupan yang kekal di
dunia ini
Berbuatlah, berusahalah yang
terbaik
Berarti
bahwa kehidupan itu memang nyata dan harus di sertai dengan perjuangan ,
penulis munyampaikan bahwa kehidupan di dunia ini tidak akan selamanya atau
tidak akan abadi, sehingga kita harus berusaha memanfaatkan waktu yang masih
ada ini dengan sebaik mungkin.
Pada
bait selanjutnya yang berbunyi :
Jangan sampai lubang kotak
menantikan kedatanganmu
Kedatangan yang seharusnya
tersenyum
Tapi ini malah sebaliknya
Engkau datang dengan tetesan air
mata
Merupakan
pesan dari sang penyair untuk tidak tergesa gesa untuk mendekat kepada ajal,
walaupun ajl hanya di tangan Tuhan setidaknya kita masih bisa berusaha sebaik
mungkin sebisa kita bagaimana pun caranya , jika ajal sudah datang maka manusia
tidak akan pernah bisa tersenyum, hanya akan bisa merasakan kepahitan kesayuan,
dan hanya aka nada air mata yang menjadi saksi kepiluan.
Pada
bait keempat penilis menyampaikan
Berbuatlah yang baik di dunia
Kehidupan adalah sementara
Kematian dan alam yang berbeda
Itu nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan, kebaikan,kebaikan
Bahwa
sang penulis mengajak semua pembaca supaya senantiasa berbuat baik kepada
sesamanya, karena kehidupan sejatinya bukan kah milik kita hanya milik Tuhan
semata, jika nanti kita sudah tidak bernyawa kita tidak akan di alam yang sama
lagi melainkan pada alam yang bebeda, pada dasarnya manusia dan apapun akan kembali
kepadan Nya maka tebarkanlah kebaikan selagi bisa.
4.
Mengkaji puisi
dengan pendekatan pragmatik
Puisi karya
Slamet ini tidak di perlukan pemahaman yang mendalam untuk dapat memahami isi
atau maksud puisi tersebut karena memang bahasa yang di sampaikan pengarang
cukup sederhana, tanpa di temukan bahasa yang rumit, bahasa kiasan sehingga
sangat mudah untuk para pembaca mengetahui inti atau maksud puisi tersebut.
Kehidupan yang
sebenarnya
Setiap langkah yang aku
ayunkan
Ribuan langkah yang aku
dengarkan
Ribuan kaki yang
berserakan
Kehidupan adalah kehidupan
Perjuangan adalah perjuangan
Tak ada kehidupan yang kekal di dunia ini
Berbuatlah,
berusahalah yang terbaik
Pada
penggalan bait puisi di atas menandakan
bahwa sang penyair ingin menjalankan kehidupan yang sebenarnya dengan langkah
yang hati hati dengan ayunan kaki yang santai namun membuahkan hasil, dan dalam
kehidupan tidak akan pernah tidak pada perjuangan karena perjuangan adalah hal
wajib untuk mencapai sebuah tujuan yang baik, namun pada hakikatnya walaupun
perjuangan akan terus di lakukan hingga mencapai tujuan yang di inginkan tetapi
tetap mengingat suatu hal yang akan menghentikan ketika berjuang yaitu ajal,
karena ajal datang nya tidak bisa di tolak apalagi di nego,
Dalam
penggalan puisi berikutnya akan saling melengkapi dengan penggalan puisi di
atas yaitu
Jangan sampai lubang kotak menantikan kedatanganmu
Kedatangan yang
seharusnya tersenyum
Tapi ini malah
sebaliknya
Engkau datang
dengan tetesan air mata
Berbuatlah
yang baik di dunia
Kehidupan
adalah sementara
Kematian dan alam yang berbeda
Itu
nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan,
kebaikan,kebaikan
Seperti
halnya manusia yang tidak akan kekal jika berhubungan dengan yang namanya ajal,
namun jangan sampai ajal tersebut yang kita jemput, nanti akan sia sia
perjuangan yang sudah ada di dunia, akan ada saat nya untuk kebaikan ada saatnya
pula ajal yang mendekat bukan kita yang mendekati ajal, namun banyak manusia
zaman sekarang yang malah menyukai menjempul ajal, padahal mereka belum tentu
sudah berbuat baik di dunia, belum tentu perjuangan mereka sudah sampai pada
puncak,
Pada
puisi yang di karang oleh Slamet menurut saya kurang bisa dikatakan sebagai
karya satra hanya sebuah puisi sederhana yang mudah di mengerti karena bahasa
nya cukup bisa di pahami banyak kalangan, dan kata katanya pun kurang bermakna
mendalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar