Sabtu, 01 Juli 2017

analisis puisi karya teman



oleh ENGGAR IKHTIANTI PRATIWI

Kehidupan yang sebenarnya
Karya Slamet Wijayak
Setiap langkah yang aku ayunkan
Ribuan langkah yang aku dengarkan
Ribuan kaki yang berserakan
                        Kehidupan adalah kehidupan
                        Perjuangan adalah perjuangan
                        Tak ada kehidupan yang kekal di dunia ini
                        Berbuatlah, berusahalah yang terbaik
Jangan sampai lubang kotak menantikan kedatanganmu
Kedatangan yang seharusnya tersenyum
Tapi ini malah sebaliknya
Engkau datang dengan tetesan air mata
                                    Berbuatlah yang baik di dunia
                                    Kehidupan adalah sementara
                                    Kematian dan alam yang berbeda
                                    Itu nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan, kebaikan,kebaikan
Puisi di atas karya Slamet Wijayak, Puisi di atas adalah puisi modern namun  bentuk puisinya mirip dengan puisi baru.  Puisi di atas terdiri dari empat bait dan tiap-tiap bait terdiri dari tiga hingga lima baris. Seluruh bait dan baris mengungkapkan tema sebelum kematian manusia. Sebelum kematian manusia itu dapat kita tangkap lewat penggunaan bahasanya. Gaya bahasa yang berhubungan dengan ungkapan  seorang manusia yang dilukiskan oleh penyair membantu mengungkapkan tema sebelum kematian manusia tersebut. Kematian yang akan mendekat kepada siapapun jika sudah di takdirkan . puisi diatas tersebut termasuk puisi yang mudah di pahami, atau termasuk puisi diafan, kata kata yang mudah di cermati ketika membaca, dan tidak perlu berpikir ulang ketika akan mengetahui maksud dan isi puisi diatas.
Teori Simbol

Kata “simbol” yang berasal dari kata Yunani sumballo berarti menghubungkan atau mengabungkan. Simbol merupakan suatu tanda, tetapi tidak setiap tanda adalah simbol. Simbol yang berstruktur polisemik adalah ekspresi yang mengkomunikasikan banyak arti. Bagi Ricoeur, yang menandai suatu tanda sebagai simbol adalah arti gandanya atau intensional arti gandanya. Ricoeur merumuskan bahwa setiap struktur pengertian adalah suatu arti langsung primer, sekunder, figuratif yang tidak dapat dipahami selain lewat arti pertama dalm puisi karya Slamet ini mengungkapkan bahwa ” Jangan sampai lubang kotak menantikan kedatanganmu Kedatangan yang seharusnya tersenyum”, jadi lubang kotak di dalam bait tersebut menyimbolkan sebuah liang lahat yang mana akan menjadi rumah terakhir bagi manusia.

                                    Simbol Cinta pada Tuhan

Karakter cinta Tuhan berkaitan erat dengan pentingnya unsur-unsur patriarkhal dan matriarkhal dalam sebuah agama. Dalam konteks partiarkhal, Tuhan itu adil dan tegas; Dia memberi hukuman dan pahala. Sedangkan dari segi martriakhal dalam agama, Tuhan mencintai dan merengkuh kita, tidak pandang bulu, seperti layaknya ibu; menolong, melindungi dan mengampuni
Tuhan adalah pencipta, tetapi tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahnya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memujanya.
Dalam bait puisi berikut
Berbuatlah yang baik di dunia
                                    Kehidupan adalah sementara
                                    Kematian dan alam yang berbeda
                                    Itu nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan, kebaikan,kebaikan
Menunjukan simbol cinta pada tuhan, mengapa karena Tuhan tidak akan memberitahu dahulu jika akan memberikan pada umat nya, sehingga manusia senantiasa dianjurkan melakukan kebaikan, sebelum kematian, karena jika sudah berada pada kematian yang sudah ditakdirkan Tuhan manusia sudah berada pada alam yang lain, dan tidak akan pernah bisa mengulang kebaikan dan membuat kebaikan yang belum pernah di lakukan ketika hidup.
Versifikasi dalam puisi ini mengitu pola puisi komporer. Walaupun ada satu bait yang  mengikuti pola syair (puisi lama) yaitu a-a-a, namun ia tidak termasuk puisi lama karena struktur lainnya tidak sama. Bait pertama, a-a-a. sedangkan bait kedua a-a-b-c  ketiga a-b-c-d dan keempat memiliki pola a-a-a-a-b, Pola rima akhir pada tiap-tiap bait tersebut memang ada yang sama namun tak sedikit yang berbeda hingga puisi di atas tidak digolongkan sebagi puisi lama.
Tipografi puisi “Kehidupan Yang Sebenarnya” adalah tipografi puisi tesebut sebagian bait menjorok kedalam , dua bait rata kiri dan dua bait menjorok kedalam
Struktur sintaktik tiap-tiap bait mudah ditelaah karena mirip puisi-puisi dengan tipografi konvensional. Kesatuan gagasan pada tiap bait itu dibentuk oleh kesatuan baris-baris yang membentuk struktur sintaksis pada bait pertama dan kedua penulis menyatakan langkah kehidupan yang tidak akan kekal, bait ketiga penulis menganjurkan supaya tidak lalai karena kematian akan datang kapan saja,  dan bait ke empat merupakan perilaku penyair yang akan dilalkukan dalam sisa hidupnya sebelum kematian datang.
Nada dan Suasana puisi ini adalah nada dan suasana bercerita dengan mengungkapkan perasaan sedih karena pada sisa kehidupan yang tidak tau kapan berujung itu belum banyak melakukan kebaikan, sehingga jika kematian menjemputbelum memiliki bekal di alam lain.
Mengkaji puisi dengan teori Abrams
Teori abrams terdiri dari empat pendekatan  Objektif, Ekspresif,  Mimetik, Pragmatik, dari keempat pendekatan  tersebut akan di ulas di bawah ini
1.     Mengkaji puisi dengan pendekatan  objektif
Pendekatan objektif (pendekatan struktural) adalah pendekatan yang mendasarkan pada suatu karya sastra secara keseluruhan, dan memandang karya sastra adalah sesuatu yang berdiri sendiri. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri berdasarkan konvensi sastra yang berlaku. Konvensi tersebut misalnya, aspek-aspek intrinsik sastra yang meliputi kebulatan makna, diksi, rima, struktur kalimat, citraan, Untuk mengetahui keseluruhan makna, maka unsur-unsur tersebut harus dihubungkan satu sama lain di bawah ini penjabaran nya
1.      Makna, setiap karya sastra memiliki makna tentunya, termasuk puisi memiliki makna
2.      Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait atau persamaam bunyi dalam puisi.
Pada puisi ini terdapat persamaan bunyi dan persamaaan kata dalam larik dan dalm bait puisi tersebut.
3.      Diksi atau pemilihan kata-kata dalam puisi “kehidupan yang  Sebenarnya”
Terdapat makna kiasan atau makna konotasi seperti kata Lubang kotak , di dalam puisi tersebut bermaksud liang kubur namun di sebutkan dengan kata lain lubang kotak karena lubang kubur bebebntuk kotak,
4.      Citraan atau  sarana kepuitisan yang digunakan oleh penyair dalam puisi di atas terdapat pada kalimat:
Citraan gerak
 Setiap langkah yang aku ayunkan
Ribuan langkah yang aku dengarkan
Ribuan kaki yang berserakan
Ketiga kalimat tersebut temasuk citraan gerak karena menunjukan langkah dan ayunan kaki sebagaimana mesti nya jika melangkah dan mengayun itu sebuah gerakan.
5.      Struktur kalimat yang digunakan dalam puisi “kehidupan yang sebenarnya” banyak mengulang ulang kata yang kurang efektif seperti kata Ribuan di ulang sebanyak dua kali dalam satu bait.
6.      Tema yang diangkat pada puisi“Kehidupan yang Sebenarnya”  adalah kebaikan di dunia
7.      Nada, Pada puisi di atas adanya penuangan perasaan pengharapan yang sangat ia inginkan untuk suatu kebaikan yang ada di dunia
8.      Amanat yang ada pada puisi “Kehidupan yang Sebenarnya”  mengajak kita melakukan kebaikan di dunia sebelum ajal mendekat  dan sebelum di masukan keliang kubur.

2.     Mengkaji puisi dengan pendekatan  ekspresif
1.      Biografi pengarang
            Slamet Wijayak, lahir di purwodadi 30 agustus 1997, ia merupakan anak bungsu dari pasangan Edi Supparno dan Pariyem, ayah dan ibunya bekerja sebagai wiraswasta, ia di besarkan sejak kecil di Purwodadi ada pun riwayat pendidikan penulis, TK Dharma wanita Tawangharjo, SD Godan 4 Tawangharjo, SMP N 2 Tawangharjo, SMK Muhamadiyah Purwodadi, dan kini ia menduduki bangku perkuliahan semester 4 di Universitas PGRI Semarang.
            Berdasarkan kajian tinjauan kejiwaan pengarang, pada puisi “Kehidupan yang Sebenarnya”   Slamet  mengekspresikan kejiwaannya tentang sesuatu yang merasuk dalam imajinasi dan pemikirannya tentang kebaikan hidup di dunia, pengarang mengajak kita untuk sadar akan tingkah laku manusia di dunia sebelum ajal memanggil.dengan lebih jelas lagi terdapat pada kalimat berikut :

Berbuatlah yang baik di dunia,
Kehidupan adalah sementara,
Kematian dan alam yang berbeda,
Itu nanti tempat yang sebenarnya.
            Ungkapan Slamet pada puisi tersebut mengajak supaya pembaca sadar akan kehidupan yang baik ketika di dunia ini, supaya kita lebih bisa belajar dari apa yang telah di lakukan masa lalu, sebelum kita di panggil oleh yang maha kuasa, sebisa mungkin kita masih bisa menebar kebaikan.
Setiap langkah yang aku ayunkan
Ribuan langkah yang aku dengarkan
Ribuan kaki yang berserakan
                        Kehidupan adalah kehidupan
                        Perjuangan adalah perjuangan
                        Tak ada kehidupan yang kekal di dunia ini
                        Berbuatlah, berusahalah yang terbaik
Dalam bait di atas menunjukan bahwa kehidupan adalah kenyataan dan sebuah perjuangan yang harus di lalui,dari susah maupun senang.

Jangan sampai lubang kotak menantikan kedatanganmu
Kedatangan yang seharusnya tersenyum
Tapi ini malah sebaliknya
Engkau datang dengan tetesan air mata
Bait ini menyampaikan bahwa sebelum ajal menjemput sebelum engkau banyak menebar senyum kepada makhluk di bumi
                                    Berbuatlah yang baik di dunia
                                    Kehidupan adalah sementara
                                    Kematian dan alam yang berbeda
                                    Itu nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan, kebaikan,kebaikan
Kehidupan yang tidak akan kekal abadi memang pada dasarnya harus di nikmati karena tidak dating untuk ke dua kalinya, jika saat kematian sudah menjemput kita sudah di alam lain dan sudah tidak di dunia lagi dan sudah tidak bisa menikmati keinndahan dunia.

3.     Mengkaji puisi dengan pendekatan  mimetik

Pendekatan mimetik merupakan pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra berupa memahami hubungan karya sastra dengan realitas atau kenyataan
Puisi tersebut menunjukan bahwa harusnya kehidupan yang sebenarnya yang kita lakukan di dunia, penulis melukiskan  semua prbuatan sama hal nya langkah yang di ayunkan dan dipijakan  merupakan sebuah perjuangan, dengan kebaikan yang di lakukan di dunia akan  membuahkan hasil yang baik pula sebelum kita di panggil yang maha kuasa perbanyak kebaiakan dalam kehidupan.
.           dalam bait pertama yang berbunyi :
Setiap langkah yang aku ayunkan
Ribuan langkah yang aku dengarkan
Ribuan kaki yang berserakan
menceritakan bahwa lakahan kaki setiap manusia itu sangat lah berarti bagi manusia itu sendiri dan di perhitungkan dengan baik. Lalu pada bait kedua menyatakan bahwa
Kehidupan adalah kehidupan
Perjuangan adalah perjuangan                     
Tak ada kehidupan yang kekal di dunia ini
Berbuatlah, berusahalah yang terbaik
Berarti bahwa kehidupan itu memang nyata dan harus di sertai dengan perjuangan , penulis munyampaikan bahwa kehidupan di dunia ini tidak akan selamanya atau tidak akan abadi, sehingga kita harus berusaha memanfaatkan waktu yang masih ada ini dengan sebaik mungkin.
Pada bait selanjutnya yang berbunyi :
Jangan sampai lubang kotak menantikan kedatanganmu
Kedatangan yang seharusnya tersenyum
Tapi ini malah sebaliknya
Engkau datang dengan tetesan air mata
Merupakan pesan dari sang penyair untuk tidak tergesa gesa untuk mendekat kepada ajal, walaupun ajl hanya di tangan Tuhan setidaknya kita masih bisa berusaha sebaik mungkin sebisa kita bagaimana pun caranya , jika ajal sudah datang maka manusia tidak akan pernah bisa tersenyum, hanya akan bisa merasakan kepahitan kesayuan, dan hanya aka nada air mata yang menjadi saksi kepiluan.
Pada bait keempat penilis menyampaikan
Berbuatlah yang baik di dunia
Kehidupan adalah sementara
Kematian dan alam yang berbeda
Itu nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan, kebaikan,kebaikan
Bahwa sang penulis mengajak semua pembaca supaya senantiasa berbuat baik kepada sesamanya, karena kehidupan sejatinya bukan kah milik kita hanya milik Tuhan semata, jika nanti kita sudah tidak bernyawa kita tidak akan di alam yang sama lagi melainkan pada alam yang bebeda, pada dasarnya manusia dan apapun akan kembali kepadan Nya maka tebarkanlah kebaikan selagi bisa.

4.     Mengkaji puisi dengan pendekatan  pragmatik
Puisi karya Slamet ini tidak di perlukan pemahaman yang mendalam untuk dapat memahami isi atau maksud puisi tersebut karena memang bahasa yang di sampaikan pengarang cukup sederhana, tanpa di temukan bahasa yang rumit, bahasa kiasan sehingga sangat mudah untuk para pembaca mengetahui inti atau maksud puisi tersebut.
Kehidupan yang sebenarnya
Setiap langkah yang aku ayunkan
Ribuan langkah yang aku dengarkan
Ribuan kaki yang berserakan
                  Kehidupan adalah kehidupan
                  Perjuangan adalah perjuangan
                  Tak ada kehidupan yang kekal di dunia ini
            Berbuatlah, berusahalah yang terbaik
Pada penggalan bait puisi  di atas menandakan bahwa sang penyair ingin menjalankan kehidupan yang sebenarnya dengan langkah yang hati hati dengan ayunan kaki yang santai namun membuahkan hasil, dan dalam kehidupan tidak akan pernah tidak pada perjuangan karena perjuangan adalah hal wajib untuk mencapai sebuah tujuan yang baik, namun pada hakikatnya walaupun perjuangan akan terus di lakukan hingga mencapai tujuan yang di inginkan tetapi tetap mengingat suatu hal yang akan menghentikan ketika berjuang yaitu ajal, karena ajal datang nya tidak bisa di tolak apalagi di nego,
Dalam penggalan puisi berikutnya akan saling melengkapi dengan penggalan puisi di atas yaitu 
                        Jangan sampai lubang kotak menantikan kedatanganmu
Kedatangan yang seharusnya tersenyum
Tapi ini malah sebaliknya
Engkau datang dengan tetesan air mata
                        Berbuatlah yang baik di dunia
                        Kehidupan adalah sementara
                        Kematian dan alam yang berbeda
                        Itu nanti tempat yang sebenarnya
Kebaikan, kebaikan,kebaikan
Seperti halnya manusia yang tidak akan kekal jika berhubungan dengan yang namanya ajal, namun jangan sampai ajal tersebut yang kita jemput, nanti akan sia sia perjuangan yang sudah ada di dunia, akan ada saat nya untuk kebaikan ada saatnya pula ajal yang mendekat bukan kita yang mendekati ajal, namun banyak manusia zaman sekarang yang malah menyukai menjempul ajal, padahal mereka belum tentu sudah berbuat baik di dunia, belum tentu perjuangan mereka sudah sampai pada puncak,
Pada puisi yang di karang oleh Slamet menurut saya kurang bisa dikatakan sebagai karya satra hanya sebuah puisi sederhana yang mudah di mengerti karena bahasa nya cukup bisa di pahami banyak kalangan, dan kata katanya pun kurang bermakna mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INOVASI OLAHAN JAMUR BERGEDEL JAMUR DAN NUGGET JAMUR

RESEP   BERJEMUR (bergedel jamur)   Bahan : ·          1 kg jamur segar ·          4 siung bawang putih ·          5 siung...