oleh Enggar Ikhtianti Pratiwi
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN
BALI, 13 - 17
MEI 2017
KELOMPOK
1 KELAS 4C
ERIKA
LOVITASARI 15410104
NANDA
EKA ADI PUTRA 15410120
RIZKY
ADITYA 15410122
ADITYA
PUTRA UTAMA 15410115
ENGGAR IKHTIANTI PRATIWI 15410139
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI
SEMARANG
2017
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN
BALI, 13 - 17 MEI 2017
disususun dan diajukan oleh
KELOMPOK 1 KELAS 4C
ERIKA
LOVITASARI 15410104
NANDA EKA ADI PUTRA 15410120
RIZKY ADITYA 15410122
ADITYA PUTRA UTAMA 15410115
ENGGAR IKHTIANTI PRATIWI 15410139
telah
di setujui dan disahkan pada tanggal 17 juni 2017
Mengetahui,
Ketua Program Studi PBSI, DPL
KKL,
Nanik Setyawati,S.S.,M.Hum. Zainal
Arifin, S.Pd., M.Hum.
NPP 997101150 NPP
108301258
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 2017 sesuai
dengan yang diharapkan.
Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan
penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan 2017 ini.
Laporan
Kuliah Kerja Lapangan 2017 ini disusun untuk memenuhi tanggung jawab karna
telah selesai mengikuti Kuliah Kerja Lapangan 2017 yang dilaksanakan pada
tanggal 13-17 Mei 2017 dengan tujuan pulau Bali, oleh Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
Semoga laporan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) ke pulau Bali memberi manfaat pada masyarakat umumnya dan
pembaca pada khususnya untuk menambah ilmu pengetahuan. Penulis menyadari
laporan ini belumlah sempurna, sehingga kritik dan saran diperlukan untuk
memperbaiki laporan ini. Penulis
menyadari laporan ini belum sempurna, sehingga kritik dan saran diperlukan
untuk memperbaiki laporan ini.
Semarang, 12
Juni 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................
HALAMAN
PENGESAHAN................................................................................. i
KATA
PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR
LAMPIRAN.......................................................................................... iv
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Kegiatan......................................................................................... 1
B. Tujuan Kuliah Kerja Lapangan................................................................................ 1
C. Objek Kuliah Kerja Lapangan................................................................................. 1
D. Sistematika Penulisan Laporan.................................................................... 2
BAB
II LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN.......................................... 3
A.
Kegiatan di
Objek Studi................................................................................... ....... 3
B.
Kegiatan di
Objek Wisata........................................................................................ 6
BAB
III PENUTUP.............................................................................................. 11
A.Simpulan................................................................................................................. 11
B.Saran ..... 11
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Gambar Anggota Kelompok 1 Kelas 4 C PBSI
Lampiran 2.
Gambar Anggota Kelas 4 C PBSI di Pantai Jimbaran
Lampiran 3.
Gambar DPL Kelas 4 C PBSI
Lampiran 4. Gambar Pura Luhur Uluwatu
Lampiran 5. Gambar
Pura Luhur Tanah Lot
Lampiran 6. Gambar
Pantai Kuta Bali
Lampiran 7.
Gambar Pertunjukkan Tari Kecak
Lampiran 8. Gambar Kunjungan Objek Studi
di Bali TV
Lampiran 9. Gambar Kunjungan Objek Studi
di Balai Bahasa
Lampiran 10. Gambar Pantai Pandawa
Lampiran 11. Gambar Suasana Saat di
Kapal
Lampiran 12. Gambar Kunjungan Objek Studi
di Gudang Kata Jogger
Lampiran 13. Gambar Suasana Pasar Seni
Soekawati
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Kegiatan
Pemberian kuliah bagi para mahasiswa
tidak hanya dalam bentuk materi semata dan dalam lingkup kampus, tetapi juga
perlu adanya kegiatan yang mengajak para mahasiswa terjun langsung dalam segala
bidang yang sesuai dengan studi yang tengah ditempuh. Selain sebagai upaya
peningkatan kompetensi mahasiswa, kegiatan tersebut juga sebagai kegiatan untuk
merefreshkan fikiran, sehingga
mahasiswa tidak merasa sepaneng dalam
mengikuti kegiatan perkuliahan. Maka dari itu, universitas mengeluarkan
kebijakan mengenai kegiatan tersebut untuk dilaksanakan oleh setiap program
studi. Kegiatan tersebut sering disebut dengan istilah Kuliah Kerja Lapangan
Kuliah Kerja Lapangan merupakan kuliah
langsung praktik di lapangan yang sesuai dengan keahlian bidang ilmu yang
dituntut. Mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan di Program Studi Bahasa dan Satra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI
Semarang dilaksanakan pada
semester empat dengan beban Satuan Kredit Semester (SKS) sebanyak dua SKS.
Kuliah Kerja Lapangan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi karena
setelah dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan, mahasiswa
dituntut untuk menyusun laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan.
Tujuan ke Pulau Bali dipilih oleh Program Studi Bahasa dan Satra Indonesia dengan pertimbangan karena
tempat tersebut banyak objek sasaran yang sekiranya memang cocok dengan program
studi maupun keahlian khusus. Objek studi yang dikunjungi meliputi: Bali TV, Balai
Bahasa, Tari Kecak, dan Joger, serta objek wiata yang dikunjungi meliputi:
Pantai Pandawa, Pasar Seni Sukowati, Dewata, Krisna, Pantai Jimbaran, Pantai
Kuta, Pura Uluwatu, dan Tanah Lot.
Kegiatan diadakannya Kuliah Kerja Lapangan memiliki tujuan
antara lain: 1. Untuk memberikan pengalaman langsung pada mahasiswa mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan jurusan atau program studi. 2. Untuk menguji
serta menggali kemampuan mahasiswa dalam memperoleh informasi yang bermanfaat
sebanyak-banyaknya. 3. Untuk studi banding mengenai bahasa Jawa antar
universitas. 4. Untuk menjalin hubungan kerjasama antar jurusan atau program
studi yang serumpun. 5. Untuk memperluas wawasan terkait dengan pengembangan
profesi atau keahlian yang memungkinkan mahasiswa menentukan pilihan profesi
kerja.
B.
Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Berdasarka
latar belakang diatas tujuan KKL Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai berikut:
1.
Membekali
mahasiswa tentang wawasan budaya lokal dan atau nasional yang bernilai seni dan
estetika tinggi yang berpotensi menjadi asset budaya yang dapat dikenal di
dunia luas.
2.
Mahasiswa
memperoleh pengetahuan yang relevan dengan program studi yang sedang ditekuni.
3.
Mahasiswa
memperoleh pengalaman langsung berkenaan dengan fakta bahasa, satra, seni, dan
budaya.
C. Objek
Kuliah Kerja Lapangan
Objek Studi yang di kunjungi:
1. Bali TV
2. Balai Bahasa Provinsi Bali
3. Tari Kecak Waribang
4. Joger Kuta
Objek Wisata yang dikunjungi:
1. Tanah Lot
2. Dewata
3. Pantai Kuta
4. Krisna
5. Pantai Pandawa
6. Pura Luhur Uluwatu
7. Pantai Jimbaran
8. Pasar Seni Sukowati
D. Sistematika
Penulisan Laporan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1.
Sampul
Luar
2.
Sampul
Dalam
3.
Lembar
Persetujuan
4.
Kata
Pengantar
5.
Daftar
Isi
6.
Daftar
Lampiran
7.
Bab
I Pendahuluan
a.
Latar
Belakang Kegiatan
b.
Tujuan
Kuliah Kerja Lapangan
c.
Objek
Kuliah Kerja Lapangan
d.
Sistematika
Penulisan Laporan
8.
Bab
II Laporan Kuliah Kerja Lapangan
a.
Kegiatan
di Objek Studi
b.
Kegiatan
di Objek Wisata
9.
Bab
III Penutup
a.
Simpulan
b.
Saran
10.
Daftar
Pustaka
11.
Lampiran
BAB II
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
A.
Kegiatan di Objek Studi
1.
Bali TV
Stasiunnya
yang bertempat di Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar dan stasiun pemancar
tereserial yang ada di bukit Kutuh-Unggasan untuk daerah Bali selatan dan
sekitarnya,serta di relay oleh pemancar Tukad mungga Lovina Bali untuk daerah
bali utara dan sekitarnya. Bali TV memiliki kovering area tidak hanya sebatas
seluruh Bali,tetapi covering area mencapai daerah Lombok dan Jawa timur.
Bali TV
tidak dapat dipisahkan dengan sejarah berdirinya pemberitaan media masa di
Bali, salah seorang perintis media masa di Bali yaitu Almarhum Bapak K. Nadha.
Beliaulah yang pertama kali mencetuskan ide untuk merintis media masa di Bali
lewat media masa koran.
Tujuan
utama pendirian Bali TV adalah untuk memberdayakan kehidupan spiritual
masyarakat bali menuju tujuan tertinggi yaitu Moksartahan jagathita.
Bali TV mengudara pertama kali pada tanggal 26 Mei 2002. pada saat awal
penyiarannya pemancar ini hanya mampu mengudara selama enam jam yaitu mulai
pukul 17.00–23.00 WITA, dengan segala keterbatasannnya.
Sekarang
stasiun ini sudah mampu mengudara mulai pukul 06.00–23.00 dengan program acara
yang sangat padat dan berita-berita aktual tentang Bali khususnya,dan
mancanegara umumnya. waktu kunjungan KKL ke TV Bali yaitu pada hari Senin pukul
09.00 WITA , kemudian kami melihat cara mencetak Koran dan beberapa
mahasiswa masuk di studio untuk melihat lihat studio yang ada, membuat,
mengedit naskah berita, dan pembuatan jadwal penayangan acara TV.
2.
Balai Bahasa Provinsi Bali
Balai
Bahasa Provinsi Bali terletak di Jalan Trengguli
I, Nomor 20, Tembau, Penatih, Denpasar
Timur, Kota Denpasar, Bali. Sejak tahun 1999
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 022/O/1999, tanggal 28 Januari 1999 tentang “Organisasi dan
Tata Kerja Balai Bahasa”, Balai Penelitian Bahasa diubah namanya menjadi Balai
Bahasa yang merupakan unit pelaksana teknis bidang kebudayaan di lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada dibawah Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. Balai Bahasa dipimpin oleh seorang kepala yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembang
Bahasa dan sehari-hari berkoordinasi dengan kepala kantor wilayah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, kunjungan KKL di Balai Bahasa Provinsi Bali pada
hari senin pukul 12.00 WITA.
3.
Tari Kecak Waribang
Tari Kecak
Waribang terletak di Jalan Waribang Nomor 21, Kesiman kerta langu , Denpasar
Timur, Kota Denpasar, Bali. Kecak adalah tarian Bali yang tidak biasa karena
tidak diiringi oleh instrument musik seperti tarian pada umumnya, ritme dari
tarian ini dibuat dengan suara nyanyian seperti suara kera. Sekelompok pria
bertelanjang dada berjumlah sekitar 30 orang adalah pembuat suara chak achak
achak yang berirama sembari mengayunkan tubuh dan tangan mereka.
Cerita
Tari Kecak ini di ambil dari cerita Ramayana, yang mana pangeran Rama pergi
berburu kijang emas dan istrinya yang cantik di culik oleh Rahwana, pertunjukan
tari kecak ini dimulai pukul 18.00 WITA, waktu kunjungan KKL ke Tari Kecak
Waribang yaitu pada hari Minggu pukul 18.00 WITA
4.
Joger Kuta
Pabrik
kata kata joger terletak di Jalan Raya Kuta, Kuta, Kabupaten Badung, Bali,
Joger merupakan produk oleh-oleh khas Bali yang unik dengan kata-kata disetiap
produk baju dan yang lainnya. Joger berada di Bali sejak tahun 80-an dengan dua
keluarga besarnya yang di Kuta dan di Luwus. kata joger merupakan gabungan dari
5 Huruf yaitu J . O . G . E . R jika kami cari di kamus bahasa indonesia kata
ini belum memiliki arti, ia itu pasti karena kaya JOGER itu sendiri bukan di
ambil dari kata yang ada sebelumnya.
Pada tahun
1980 Pak Joseph Theodorus Wulianadi (pemilik joger) mengawali usahanya di
sebuah pertokoan di Jl. Sulawesi 37, Denpasar. awalnya Joseph Theodorus
Wulianadi belum memiliki nama untuk Toko kecilnya itu tidak seperti toko–toko
yang berada di sekitarnya sampai–sampai Dinas perdagangan Denpasar meminta agar
Toko yang dimilikinya segera di berikan nama sehingga mudah di bedakan antara
toko–toko yang berada di sekitarnya.
Pada
tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 Joseph Theodorus Wulianadi merenungkan diri di
atas tempat tidurnya beliau merenungkan nama apa yang cocok untuk Tokonya itu.
Yang jelas Joseph Theodorus Wulianadi tidak ingin nama tokonya di berikan
dengan nama yang umum atau yang biasa kita lihat di pasar–pasar atau toko
biasa, beliau ingin nama tokonya itu bernama yang Unik artinya nama yang muncul
dari dalam hati nurani. Seiring detik jam berjalan Tuan Joseph Theodorus
Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr. Gerhard dimana dia telah
memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan Joseph Theodorus
Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati, Mr. Gerhard merupakan teman
sekolahnya dulu di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun
1970-an.
Dengan
berjalannya waktu detik jam akhirnya tuan Joseph menggabungkan nama “Joseph”
dan nama temannya “Gerhard” sehingga dari nama tersebut diambilah 2 karakter
dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3 karakter dari kiri Gerhard = GER sehingga
jika digabungkan menjadi JOGER. Dan pada tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari
lahir joger dimana nama joger pertama kalinya digunakan sebagai nama Toko tuan
Joseph namun nama Tokonya saat itu belum murni JOGER tapi “ART & BATIK SHOP
JOGER” awalnya masyarakat belum tau dan belum tertarik dengan yang di jual oleh
toko ini namun karena seiring berjalannya waktu dan tren yang terus bergerak
Akhirnya
produk–produk Toko Joger di terima dan menarik banyak masyarakat karena setiap
barang seperti Kaos dan souvenir–souvenir lainnya terdapat kata–kata yang
unik khas Joger. Hingga akhirnnya nama Joger menjadi nama besar dan harum. Pada
tanggal 7 Juli 1987 diputuskan bahwa Joger hanya akan di buka di satu toko di
Bali Joger di sebut sebagai Pabrik Kata–Kata.
B.
Kegiatan Obyek Wisata
1.
Tanah Lot
Tanah Lot
terletak di Desa Braban, Kec. Kediri, Tabanan, Bali, Indonesia.
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua Pura
yang terletak di atas batu besar, satu terletak di atas bongkahan batu dan
satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu.
Menurut
legenda, Pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa,
yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali
akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada
saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya
karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa
Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot, Danghyang
Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan
Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di
sana, Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih
ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang
mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning
dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra, akhirnya disebutkan
bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut.
Kegiatan
yang dilakukan oleh peserta KKL adalah dengan melihat budaya Bali yang sedang
melakukan Upacara di Pura Tanah Lot. Waktu pelaksanaan wisata di Pura Tanah Lot
yaitu pada hari Minggu Pukul 10.00 WITA. Sepanjang jalan mahasiswa banyak
melihat turis asing maupun lokal yang asik mengambil gambar. Dentuman ombak
yang menghantam tebing menjadi rekomendasi utama yang diminati para pengunjung.
2.
Pusat Oleh Oleh Dewata Bali
Dewata
Bali merupakan salah satu pusat oleh oleh di Baliyang terletak di jalan By Pass
Ngurah Rai Nomor 53 diresmikan
pada tanggal 30 Maret tahun 2010. bergerak dibidang usaha jual oleh-oleh khas
Bali, berupa kerajinan Bali, kaos Bali, pernak-pernik Bali, lukisan Bali,
patung Bali, sandal yang berlogokan dewata.
Pusat Oleh
Oleh Dewata Bali menjual
souvenir dengan memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh
dengan memprioritaskan kwalitas yang bagus tapi harga murah, tidak
murah-murahan. Buktikan hasil kerajinan dewata karena dewata memproduksi baju
kaos sendiri, dari menjual kain, menjahit, menyablon, dan membordir sendiri.
Dan akhirnya dewatamoleh-oleh berdiri yang dulunya hanya konveksi yang
mengalami instansi dan pribadi saja. Tempat dewata mewah tapi harga pasti murah dan terjangkau
buat semua kalangan, karena dewata ingin pengunjung dapat membelinya.
3.
Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak
kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini
merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata
andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut
sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai
Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari
Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah
pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar
Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark datang ke Bali dan mendirikan basis
perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal diantara
raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya,
Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi
ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata,
tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku
itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata
seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan, kegiatan yang dilakukan
peserta KKL yaitu mengabadikan momen yang jarang ada di Pulau Jawa yaitu
berfoto bersama orang Asing yang juga berkunjung ke Pantai Kuta.
4.
Krisna
Krisna merupakan pusat oleh oleh yang terletak di Jalan Sunset
Road 88 Kuta, Bali tempat yang buka sejak 16 Mei 2009. Berdiri di atas lahan
seluas 1,4 hektar, menjadikan pusat perbelanjaan ini sebagai mega outlet
oleh-oleh khas Bali. Pengunjung akan merasakan suasana belanja yang benar-benar
lega dan lapang, dengan lebih banyak lagi pilihan barang untuk dibawa pulang
dengan harga yang sangat terjangkau harganya.
Krisna tidak
hanya menawarkan berbagai barang yang ada, namun di sana terdapat tempat
peristirahatan dengan disuguhi berbagai menu hidangan yang lezat. Para pengunjung
sangat menikmatinya dengan diiringi musik yang syahdu dari seorang penyanyi
tunggal. Sehingga, Krisna menjadi salah satu rekomendasi utama sebagai pusat
perbelanjaan yang ideal.
5.
Pantai
Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di
area Kuta selatan, Kabupaten
Badung, Bali,
pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai
Rahasia (Secret Beach), di sekitar pantai ini terdapat dua tebing
yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti. Keenam patung tersebut secarara berurutan
(dari posisi tertinggi) diberi penejasan nama Dewi Kunti, Dharma
Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini
juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput
laut karena
kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai, cukup
banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa.
Kunjungan KKL ke
Pantai Pandawa dilaksanakan pukul 14.00 WITA, di pantai tersebut rombongan dari
Universitas PGRI Semarang juga melakukan
makan siang dengan disuguhkan pemandangan pantai yang sangat indah.
Hamparan pasir di bibir pantai yang sangat membentang luas dengan birunya laut
yang begitu menakjubkan. Sehingga, membuat para pengunjung tidak bosan
memandanginya.
6.
Pura Luhur Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu
merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung., pura yang terletak di ujung barat
daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan
tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya
oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan
menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu
Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga
dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang
datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan
apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi
asal nama Pura Luhur Uluwatu.
Pura Uluwatu
terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat
hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian
pura, Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat
kaitannya dengan pura induk.
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya
adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga
selancar, bahkan even internasional
seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk
dijadikan tempat selancar selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik, Kunjungan
KKL ke Pantai Pandawa di laksanakan pukul 16.00 WITA.
7.
Pantai
Jimbaran
Pantai Kedongan
Jiimbaran adalah pantai dengan pasir
putih, bila berkunjung ke Bali kurang lengkap rasanya bila tidak mencicipi
lezatnya ikan bakar ala jimbaran, Di sepanjang pantai Jimbaran ada puluhan
restouran ikan bakar yang menyediakan menu ikan bakar ala Jimbaran.
Pantai jimbaran ini
terletak di bagian utara dai Bandara IG Ngurah Rai Bali, kegiatan yang di lakukan oleh peserta KKL yaitu dengan
makan malam di pinggir pantai dan makrab diisi dengan hiburan penampilan per kelas, seperti bernyanyi,
waktu kunjungan ke pantai jimbaran pada Senin malam.
8.
Pasar
Seni Sukowati
Pasar
Seni Sukawati. Pasar seni ini merupakan pasar seni terbesar,terlengkap dan
terpopuler yang ada di Bali. Sebagian besar wisatawan yang berlibur ke Bali
akan menyempatkan diri untuk mengunjungi pasar seni ini. Pasar ini sangat
terkenal karena menjual pakaian tradisional khas Bali dengan harga yang sangat
terjangkau.
Pasar
Seni ini terletak di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar, Pasar ini tidak pernah
sepi pengunjung disetiap harinya,selalu ada saja pengunjung yang datang,baik
itu pengunjung lokal maupun pengunjung internasional. Pasar Seni ini terdiri
dari 3 tempat yang berbeda yakni Pasar Sukawati satu,dua,dan tiga. Ketiga
tempat ini terletak tidak berjauhan, dan yang paling ramai dikunjungi adalah
Pasar Seni Sukawati satu.
Pasar
Seni Sukawati menjual pakaian dan kerajinan tradisional khas bali dengan harga
yang sangat terjangkau. Pakaian Batik juga dijual disini, namun ada juga
pakaian Batik yang berciri khas Batik ornament Bali, dan menyediakan berbagai
karya seni, patung serta tersedia juga berbagai macam kaos serta celana pendek
bercorak Bali yang sangat cocok digunakan di pantai, juga terdapat lukisan,
jenis lukisan yang dijual ialah lukisan abstrak, naturalis, untuk harga lukisan
biasanya ditentukan oleh ukuran dari lukisan. Seperti pasar lainnya di Pasar
Seni Sukawati ini harus pintar dalam hal tawar menawar harga. Jika mahir dalam
menawar harga, maka akan mendapatkan potongan harga hingga 50% dari harga yang
di jual oleh pedagang, kunjungan yang di lakukaan ke Pasar Seni Sukawati pada
hari selasa pagi pukul 09.00
WITA.
C. Kesan dan Kendala KKL
Kesan kesan selama KKL
yaitu sebuah kebersamaan yang tidak bisa di lupakan, betapa merasakan solidnya
teman teman satu angkatan, selain itu juga sangat menambah wawasan serta
pengetahuan tentang berbagai Budaya Bali yang sangat kental.
Di pulau Bali peserta
KKL tidak hanya berwisata, namun juga menjadi lebih mengerti bagaimana beretika
yang lebih baik dan sopan, karena masyarakat Bali sendiri meyakini bahwa Tanah Bali merupakan
Tanah Dewa. Ada
sedikit kendala dalam pelaksanaan KKL
ini karena kebetulan bus 5 mengalami kampas remnya gosong, namun
itu tidak menjadi kendala besar untuk perjalanan KKL.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan informasi dan hasil analisis objek-objek yang di
kunjungi pada saat kegiatan Kuliah Kerja Lapangan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Beberapa objek yang dikunjungi
memiliki kaitan dengan bahasa, seni dan budaya. Objek tersebut adalah Bali TV, Balai
Bahasa Provinsi Bali, Tari Kecak
Waribang, Joger Kuta dan Pasar Seni Sukowati, Mahasiswa juga dapat menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan setelah mengunjungi berbagai objek tersebut.
2. Selain unsur ilmu pengetahuan juga
terdapat unsur rekreasi, antara lain Tanah Lot, Dewata, Pantai Kuta, Krisna, Pantai
Pandawa dan Pantai Jimbaran
3. Pembelajaran Bahasa dan Seni juga
akan menambah menarik dengan cara terjun langsung kepangan melakukan observasi.
4. Mahasiswa juga dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan setelah mngunjungi berbagai objek yang di kunjungi.
B. Saran
Adapun saran-saran yang perlu di perhatikan supaya kegiatan
KKL dapat berjalan dengan baik sebagai berikut :
1. Mahasiwa dan mahasiswi yang
mengikuti KKL haruslah mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan.
2. Mengunjungi objek yang lebih relevan
dengan pembelajaran Bahasa Seni dan Budaya.
3. Dalam pelaksanaan KKL
yang ditekankan bukanlah pada tournya, Akan tetapi kegiatan tersebut harus
lebih banyak menekankan pada pelaksanaan KKL itu sendiri dan waktu yang
diberikan juga lebih lama sehingga KKL tersebut dapat tercapai sepenuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
TIM
Penyusun. 2007. Panduan Kuliah Kerja lapangan. Semarang : Universitas PGRI Semarang.
Candra,
Michele. 2005. Pulau Bali, Encyclopedia
Bali Sebagai Pulau Dewata. Gramedia Pustaka : Jakarta.
Direktorat
Jendral Pariwisata. 1986. Buku Petunjuk
Wisata Dalam Negeri. Direktorat Jendral Pajak : Jakarta.
E. rahayu, Elfrida.2014. Sejarah Bali TV. laman:
LAMPIRAN
Jadwal perjalanan KKL
Foto ketika berada di Tanah Lot
Pantai Kuta Bali
Makrab di Pantai Jimbaran
Tari Kecak Waribang
Bali TV
Pantai Pandawa
Pura Uluwatu
Perjalanan Pulang di atas kapal