Minggu, 10 Februari 2019

INOVASI OLAHAN JAMUR BERGEDEL JAMUR DAN NUGGET JAMUR

RESEP

 BERJEMUR (bergedel jamur)

 

Bahan :
·         1 kg jamur segar
·         4 siung bawang putih
·         5 siung bawang merah
·         3 sdm tepung terigu
·         2 butir telur
·         ½ sdt ketumbar
·         ½ sdt garam
·         ½ sachet royco/masako
·         Gula secukupnya
Cara Membuat :
1.      Rendam jamur kedalam air mendidih (matikan kompor) selama 5-10 menit
2.      Tiriskan jamur
3.      Peras air jamur menggunakan kain putih
4.      Haluskan bawang merah, bawang putih dan ketumbar
5.      Cincang jamur setengah kasar
6.      Campurkan jamur cincang, bumbu halus, garam, royco/masako, gula secukupnya,terigu dan 1 butir telur
7.      Aduk rata semua bahan
8.      Bentuk adonan menjadi bulat pipih
9.      Kocok 1 butir telur dalam mangkok
1    Bulat adonan dengan kocokan telur
1    Goreng adonan menggunakan api sedang
1      Setelah berwarna keemasan tiriskan bergedel
1      Bergedel siap disajikan



NUGGET JAMUR

Bahan :                                                                         Alat :
·        ½ L minyak goring                                                        - Loyang
·        1 kg jamur segar                                                            - Dandang
·        1 sdm tepung kanji
·        ¼ kg tepung terigu
·        2 butir telur
·        ½ sachet royco/masako
·        ½ sdt garam
·        Gula secukupnya
·        Tepung panir
·        Bumbu halus (ulek)
·        4 siung bawang putih
·        5 siung bawang merah

Cara Membuat :
1.     Rendam jamur kedalam air mendidih (matikan kompor) selama 5-10 menit
2.     Tiriskan jamur
3.     Peras jamur yang ada dengan kain putih hingga kandungan air dalam jamur habis
4.     Cincang jamur setengah kasar
5.     Haluskan bumbu ulek
6.     Campurkan jamur cincang dengan bumbu halus, 4 sdm tepung terigu, tepung kanji, 1 butir telur, royco, garam dan gula (secukupnya)
7.     Siapkan dandang berisi air untuk mengukus (panaskan)
8.     Siapkan Loyang yang sudah diolesi minyak dan ditaburi tepung (tabur rata)
9.     Setelah adonan tercampur rata, masukan adonan kedalam Loyang
10.                        Setelah dandang panas masukan adonan
11.                        Kukus selama 20-30 menit tergantung ketebalan adonan
12.                        Setelah matang, keluarkan adonan dari Loyang
13.                        Dinginkan adonan, setelah dingin potong nugget sesuai selera
14.                        Siapkan telur kocok yang sudah diberi air sedikit, tepung panir dan tepung terigu di wadah yang berbeda
15.                        Masukkan potongan nugget kedalam tepung terigu, telur, lalu balut dengan tepung panir
16.                        Goreng nugget dengan api sedang
17.                        Setelah keemasan tiriskan nugget dan nugget siap disajikan


TIM KKN UPGRIS TEGALSAMBI JEPARA 2019
 


Sabtu, 01 Juli 2017

laporan perjalanan Kuliah Kerja Lapangan PBSI 4C 2015

oleh Enggar Ikhtianti Pratiwi





LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN
BALI, 13 - 17 MEI 2017


KELOMPOK 1 KELAS 4C

ERIKA LOVITASARI                      15410104
NANDA EKA ADI PUTRA             15410120
RIZKY ADITYA                               15410122
ADITYA PUTRA UTAMA              15410115
ENGGAR IKHTIANTI PRATIWI   15410139



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2017
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN
BALI, 13 - 17 MEI 2017
disususun dan diajukan oleh

KELOMPOK 1 KELAS 4C
ERIKA LOVITASARI                      15410104
NANDA EKA ADI PUTRA             15410120
RIZKY ADITYA                               15410122
ADITYA PUTRA UTAMA              15410115
ENGGAR IKHTIANTI PRATIWI   15410139

telah di setujui dan disahkan pada tanggal 17 juni 2017
Mengetahui,
Ketua Program Studi PBSI,                                                            DPL KKL,

Nanik Setyawati,S.S.,M.Hum.                                             Zainal Arifin, S.Pd., M.Hum.
NPP 997101150                                                                     NPP 108301258












KATA PENGANTAR

Puji syukur  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 2017 sesuai dengan yang diharapkan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan 2017 ini.
Laporan Kuliah Kerja Lapangan 2017 ini disusun untuk memenuhi tanggung jawab karna telah selesai mengikuti Kuliah Kerja Lapangan 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 13-17 Mei 2017 dengan tujuan pulau Bali, oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
       Semoga laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke pulau Bali memberi manfaat pada masyarakat umumnya dan pembaca pada khususnya untuk menambah ilmu pengetahuan. Penulis menyadari laporan ini belumlah sempurna, sehingga kritik dan saran diperlukan untuk memperbaiki laporan ini.  Penulis menyadari laporan ini belum sempurna, sehingga kritik dan saran diperlukan untuk memperbaiki laporan ini.




Semarang, 12 Juni 2017


Penulis









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Kegiatan......................................................................................... 1
B. Tujuan Kuliah Kerja Lapangan................................................................................ 1
C. Objek Kuliah Kerja Lapangan................................................................................. 1
       D. Sistematika Penulisan Laporan.................................................................... 2           
BAB II LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN.......................................... 3
A.    Kegiatan di Objek Studi................................................................................... ....... 3
B.     Kegiatan di Objek Wisata........................................................................................ 6
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 11
A.Simpulan................................................................................................................. 11
B.Saran                                                                                                                   ..... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN









DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1. Gambar Anggota Kelompok 1 Kelas 4 C PBSI
Lampiran 2. Gambar Anggota Kelas 4 C PBSI di Pantai Jimbaran
Lampiran 3. Gambar DPL Kelas 4 C PBSI
Lampiran 4. Gambar Pura Luhur Uluwatu
Lampiran 5. Gambar Pura Luhur Tanah Lot
Lampiran 6. Gambar Pantai Kuta Bali
Lampiran 7. Gambar Pertunjukkan Tari Kecak
Lampiran 8. Gambar Kunjungan Objek Studi di Bali TV
Lampiran 9. Gambar Kunjungan Objek Studi di Balai Bahasa
Lampiran 10. Gambar Pantai Pandawa
Lampiran 11. Gambar Suasana Saat di Kapal
Lampiran 12. Gambar Kunjungan Objek Studi di Gudang Kata Jogger
Lampiran 13. Gambar Suasana Pasar Seni Soekawati














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Kegiatan
Pemberian kuliah bagi para mahasiswa tidak hanya dalam bentuk materi semata dan dalam lingkup kampus, tetapi juga perlu adanya kegiatan yang mengajak para mahasiswa terjun langsung dalam segala bidang yang sesuai dengan studi yang tengah ditempuh. Selain sebagai upaya peningkatan kompetensi mahasiswa, kegiatan tersebut juga sebagai kegiatan untuk merefreshkan fikiran, sehingga mahasiswa tidak merasa sepaneng dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Maka dari itu, universitas mengeluarkan kebijakan mengenai kegiatan tersebut untuk dilaksanakan oleh setiap program studi. Kegiatan tersebut sering disebut dengan istilah Kuliah Kerja Lapangan
Kuliah Kerja Lapangan merupakan kuliah langsung praktik di lapangan yang sesuai dengan keahlian bidang ilmu yang dituntut. Mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan di Program Studi Bahasa dan Satra Indonesia  Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang  dilaksanakan pada semester empat dengan beban Satuan Kredit Semester (SKS) sebanyak dua SKS. Kuliah Kerja Lapangan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi karena setelah dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan, mahasiswa dituntut untuk menyusun laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan.
Tujuan ke Pulau Bali dipilih oleh Program Studi Bahasa dan Satra Indonesia  dengan pertimbangan karena tempat tersebut banyak objek sasaran yang sekiranya memang cocok dengan program studi maupun keahlian khusus. Objek studi yang dikunjungi meliputi: Bali TV, Balai Bahasa, Tari Kecak, dan Joger, serta objek wiata yang dikunjungi meliputi: Pantai Pandawa, Pasar Seni Sukowati, Dewata, Krisna, Pantai Jimbaran, Pantai Kuta, Pura Uluwatu, dan Tanah Lot.
Kegiatan diadakannya Kuliah Kerja Lapangan memiliki tujuan antara lain: 1. Untuk memberikan pengalaman langsung pada mahasiswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jurusan atau program studi. 2. Untuk menguji serta menggali kemampuan mahasiswa dalam memperoleh informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya. 3. Untuk studi banding mengenai bahasa Jawa antar universitas. 4. Untuk menjalin hubungan kerjasama antar jurusan atau program studi yang serumpun. 5. Untuk memperluas wawasan terkait dengan pengembangan profesi atau keahlian yang memungkinkan mahasiswa menentukan pilihan profesi kerja.
B.     Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
      Berdasarka latar belakang diatas tujuan KKL Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai berikut:
1.      Membekali mahasiswa tentang wawasan budaya lokal dan atau nasional yang bernilai seni dan estetika tinggi yang berpotensi menjadi asset budaya yang dapat dikenal di dunia luas.
2.      Mahasiswa memperoleh pengetahuan yang relevan dengan program studi yang sedang ditekuni.
3.      Mahasiswa memperoleh pengalaman langsung berkenaan dengan fakta bahasa, satra, seni, dan budaya.
C.    Objek Kuliah Kerja Lapangan
Objek Studi yang di kunjungi:
1.      Bali TV
2.      Balai Bahasa Provinsi Bali
3.      Tari Kecak Waribang
4.      Joger Kuta
Objek Wisata yang dikunjungi:
1.      Tanah Lot
2.      Dewata
3.      Pantai Kuta
4.      Krisna
5.      Pantai Pandawa
6.      Pura Luhur Uluwatu
7.      Pantai Jimbaran
8.      Pasar Seni Sukowati
D.    Sistematika Penulisan Laporan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1.      Sampul Luar
2.      Sampul Dalam
3.      Lembar Persetujuan
4.      Kata Pengantar
5.      Daftar Isi
6.      Daftar Lampiran
7.      Bab I Pendahuluan
a.       Latar Belakang Kegiatan
b.      Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
c.       Objek Kuliah Kerja Lapangan
d.      Sistematika Penulisan Laporan
8.      Bab II Laporan Kuliah Kerja Lapangan
a.       Kegiatan di Objek Studi
b.      Kegiatan di Objek Wisata
9.      Bab III Penutup
a.       Simpulan
b.      Saran
10.  Daftar Pustaka
11.  Lampiran













BAB II
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

A.      Kegiatan di Objek Studi
1.      Bali TV
Stasiunnya yang bertempat di Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar dan stasiun pemancar tereserial  yang ada di bukit Kutuh-Unggasan untuk daerah Bali selatan dan sekitarnya,serta di relay oleh pemancar Tukad mungga Lovina Bali untuk daerah bali utara dan sekitarnya. Bali TV memiliki kovering area tidak hanya sebatas seluruh Bali,tetapi covering area mencapai daerah Lombok dan Jawa timur.
Bali TV tidak dapat dipisahkan dengan sejarah berdirinya pemberitaan media masa di Bali, salah seorang perintis media masa di Bali yaitu Almarhum Bapak K. Nadha. Beliaulah yang pertama kali mencetuskan ide untuk merintis media masa di Bali lewat media masa koran.
Tujuan utama pendirian Bali TV adalah untuk memberdayakan kehidupan spiritual  masyarakat bali menuju tujuan tertinggi yaitu Moksartahan jagathita.
Bali TV mengudara pertama kali pada tanggal 26 Mei 2002. pada saat awal penyiarannya pemancar ini hanya mampu mengudara selama enam jam yaitu mulai pukul 17.00–23.00 WITA, dengan segala keterbatasannnya.
Sekarang stasiun ini sudah mampu mengudara mulai pukul 06.00–23.00 dengan program acara yang sangat padat dan berita-berita aktual tentang Bali khususnya,dan mancanegara umumnya. waktu kunjungan KKL ke TV Bali yaitu pada hari Senin pukul 09.00 WITA , kemudian kami melihat cara mencetak Koran dan beberapa mahasiswa masuk di studio untuk melihat lihat studio yang ada, membuat, mengedit naskah berita, dan pembuatan jadwal penayangan acara TV.
2.      Balai Bahasa Provinsi Bali
Balai Bahasa Provinsi Bali terletak di Jalan Trengguli I, Nomor  20, Tembau, Penatih, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali. Sejak tahun 1999 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 022/O/1999, tanggal 28 Januari 1999 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Balai Bahasa”, Balai Penelitian Bahasa diubah namanya menjadi Balai Bahasa yang merupakan unit pelaksana teknis bidang kebudayaan di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada dibawah Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Balai Bahasa dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembang Bahasa dan sehari-hari berkoordinasi dengan kepala kantor wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kunjungan KKL di Balai Bahasa Provinsi Bali pada hari senin pukul 12.00 WITA.
3.      Tari Kecak Waribang
Tari Kecak Waribang terletak di Jalan Waribang Nomor 21, Kesiman kerta langu , Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali. Kecak adalah tarian Bali yang tidak biasa karena tidak diiringi oleh instrument musik seperti tarian pada umumnya, ritme dari tarian ini dibuat dengan suara nyanyian seperti suara kera. Sekelompok pria bertelanjang dada berjumlah sekitar 30 orang adalah pembuat suara chak achak achak yang berirama sembari mengayunkan tubuh dan tangan mereka.
Cerita Tari Kecak ini di ambil dari cerita Ramayana, yang mana pangeran Rama pergi berburu kijang emas dan istrinya yang cantik di culik oleh Rahwana, pertunjukan tari kecak ini dimulai pukul 18.00 WITA, waktu kunjungan KKL ke Tari Kecak Waribang yaitu pada hari Minggu pukul 18.00 WITA
4.      Joger Kuta
Pabrik kata kata joger terletak di Jalan Raya Kuta, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Joger merupakan produk oleh-oleh khas Bali yang unik dengan kata-kata disetiap produk baju dan yang lainnya. Joger berada di Bali sejak tahun 80-an dengan dua keluarga besarnya yang di Kuta dan di Luwus. kata joger merupakan gabungan dari 5 Huruf yaitu J . O . G . E . R jika kami cari di kamus bahasa indonesia kata ini belum memiliki arti, ia itu pasti karena kaya JOGER itu sendiri bukan di ambil dari kata yang ada sebelumnya.
Pada tahun 1980 Pak Joseph Theodorus Wulianadi (pemilik joger) mengawali usahanya di sebuah pertokoan di Jl. Sulawesi 37, Denpasar. awalnya Joseph Theodorus Wulianadi belum memiliki nama untuk Toko kecilnya itu tidak seperti toko–toko yang berada di sekitarnya sampai–sampai Dinas perdagangan Denpasar meminta agar Toko yang dimilikinya segera di berikan nama sehingga mudah di bedakan antara toko–toko yang berada di sekitarnya.
Pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 Joseph Theodorus Wulianadi merenungkan diri di atas tempat tidurnya beliau merenungkan nama apa yang cocok untuk Tokonya itu. Yang jelas Joseph Theodorus Wulianadi tidak ingin nama tokonya di berikan dengan nama yang umum atau yang biasa kita lihat di pasar–pasar atau toko biasa, beliau ingin nama tokonya itu bernama yang Unik artinya nama yang muncul dari dalam hati nurani. Seiring detik jam berjalan Tuan Joseph Theodorus Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr. Gerhard dimana dia telah memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan Joseph Theodorus Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati, Mr. Gerhard merupakan teman sekolahnya dulu  di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an.
Dengan berjalannya waktu detik jam akhirnya tuan Joseph menggabungkan nama “Joseph” dan nama temannya “Gerhard” sehingga dari nama tersebut diambilah 2 karakter dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3 karakter dari kiri Gerhard = GER sehingga jika digabungkan menjadi JOGER. Dan pada tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari lahir joger dimana nama joger pertama kalinya digunakan sebagai nama Toko tuan Joseph namun nama Tokonya saat itu belum murni JOGER tapi “ART & BATIK SHOP JOGER” awalnya masyarakat belum tau dan belum tertarik dengan yang di jual oleh toko ini namun karena seiring berjalannya waktu dan tren yang terus bergerak
Akhirnya produk–produk Toko Joger di terima dan menarik banyak masyarakat karena setiap barang seperti Kaos dan souvenir–souvenir lainnya terdapat  kata–kata yang unik khas Joger. Hingga akhirnnya nama Joger menjadi nama besar dan harum. Pada tanggal 7 Juli 1987 diputuskan bahwa Joger hanya akan di buka di satu toko di Bali Joger di sebut sebagai Pabrik Kata–Kata.
B. Kegiatan Obyek Wisata
1. Tanah Lot
Tanah Lot terletak di Desa Braban, Kec. Kediri, Tabanan, Bali, Indonesia.
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua Pura yang terletak di atas batu besar, satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu.
Menurut legenda, Pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot, Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana, Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra, akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut.
Kegiatan yang dilakukan oleh peserta KKL adalah dengan melihat budaya Bali yang sedang melakukan Upacara di Pura Tanah Lot. Waktu pelaksanaan wisata di Pura Tanah Lot yaitu pada hari Minggu Pukul 10.00 WITA. Sepanjang jalan mahasiswa banyak melihat turis asing maupun lokal yang asik mengambil gambar. Dentuman ombak yang menghantam tebing menjadi rekomendasi utama yang diminati para pengunjung.
2.      Pusat Oleh Oleh Dewata Bali
Dewata Bali merupakan salah satu pusat oleh oleh di Baliyang terletak di jalan By Pass Ngurah Rai Nomor 53 diresmikan pada tanggal 30 Maret tahun 2010. bergerak dibidang usaha jual oleh-oleh khas Bali, berupa kerajinan Bali, kaos Bali, pernak-pernik Bali, lukisan Bali, patung Bali, sandal yang berlogokan dewata.
Pusat Oleh Oleh Dewata Bali menjual souvenir dengan memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh dengan memprioritaskan kwalitas yang bagus tapi harga murah, tidak murah-murahan. Buktikan hasil kerajinan dewata karena dewata memproduksi baju kaos sendiri, dari menjual kain, menjahit, menyablon, dan membordir sendiri. Dan akhirnya dewatamoleh-oleh berdiri yang dulunya hanya konveksi yang mengalami instansi dan pribadi saja. Tempat dewata  mewah tapi harga pasti murah dan terjangkau buat semua kalangan, karena dewata ingin pengunjung dapat membelinya.

3.      Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark  datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal diantara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata, tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan, kegiatan yang dilakukan peserta KKL yaitu mengabadikan momen yang jarang ada di Pulau Jawa yaitu berfoto bersama orang Asing yang juga berkunjung ke Pantai Kuta.
4.      Krisna
Krisna merupakan pusat oleh oleh yang terletak di Jalan Sunset Road 88 Kuta, Bali tempat yang buka sejak 16 Mei 2009. Berdiri di atas lahan seluas 1,4 hektar, menjadikan pusat perbelanjaan ini sebagai mega outlet oleh-oleh khas Bali. Pengunjung akan merasakan suasana belanja yang benar-benar lega dan lapang, dengan lebih banyak lagi pilihan barang untuk dibawa pulang dengan harga yang sangat terjangkau harganya.
Krisna tidak hanya menawarkan berbagai barang yang ada, namun di sana terdapat tempat peristirahatan dengan disuguhi berbagai menu hidangan yang lezat. Para pengunjung sangat menikmatinya dengan diiringi musik yang syahdu dari seorang penyanyi tunggal. Sehingga, Krisna menjadi salah satu rekomendasi utama sebagai pusat perbelanjaan yang ideal.
5.      Pantai Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali, pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach), di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa  dan Kunti. Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi penejasan nama Dewi Kunti, Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai, cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa.
Kunjungan KKL ke Pantai Pandawa dilaksanakan pukul 14.00 WITA, di pantai tersebut rombongan dari Universitas PGRI Semarang juga melakukan  makan siang dengan disuguhkan pemandangan pantai yang sangat indah. Hamparan pasir di bibir pantai yang sangat membentang luas dengan birunya laut yang begitu menakjubkan. Sehingga, membuat para pengunjung tidak bosan memandanginya.
6.      Pura Luhur Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung., pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.
Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura, Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk.
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar, bahkan even internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat selancar selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik, Kunjungan KKL ke Pantai Pandawa di laksanakan pukul 16.00 WITA.

7.      Pantai Jimbaran
Pantai Kedongan Jiimbaran  adalah pantai dengan pasir putih, bila berkunjung ke Bali kurang lengkap rasanya bila tidak mencicipi lezatnya ikan bakar ala jimbaran, Di sepanjang pantai Jimbaran ada puluhan restouran ikan bakar yang menyediakan menu ikan bakar ala Jimbaran.
Pantai jimbaran ini terletak di bagian utara dai Bandara IG Ngurah Rai Bali, kegiatan  yang di lakukan oleh peserta KKL yaitu dengan makan malam di pinggir pantai dan makrab diisi dengan hiburan  penampilan per kelas, seperti bernyanyi, waktu kunjungan ke pantai jimbaran pada Senin malam.
8.      Pasar Seni Sukowati
Pasar Seni Sukawati. Pasar seni ini merupakan pasar seni terbesar,terlengkap dan terpopuler yang ada di Bali. Sebagian besar wisatawan yang berlibur ke Bali akan menyempatkan diri untuk mengunjungi pasar seni ini. Pasar ini sangat terkenal karena menjual pakaian tradisional khas Bali dengan harga yang sangat terjangkau.
Pasar Seni ini terletak di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar, Pasar ini tidak pernah sepi pengunjung disetiap harinya,selalu ada saja pengunjung yang datang,baik itu pengunjung lokal maupun pengunjung internasional. Pasar Seni ini terdiri dari 3 tempat yang berbeda yakni Pasar Sukawati satu,dua,dan tiga. Ketiga tempat ini terletak tidak berjauhan, dan yang paling ramai dikunjungi adalah Pasar Seni Sukawati satu.
Pasar Seni Sukawati menjual pakaian dan kerajinan tradisional khas bali dengan harga yang sangat terjangkau. Pakaian Batik juga dijual disini, namun ada juga pakaian Batik yang berciri khas Batik ornament Bali, dan menyediakan berbagai karya seni, patung serta tersedia juga berbagai macam kaos serta celana pendek bercorak Bali yang sangat cocok digunakan di pantai, juga terdapat lukisan, jenis lukisan yang dijual ialah lukisan abstrak, naturalis, untuk harga lukisan biasanya ditentukan oleh ukuran dari lukisan. Seperti pasar lainnya di Pasar Seni Sukawati ini harus pintar dalam hal tawar menawar harga. Jika mahir dalam menawar harga, maka akan mendapatkan potongan harga hingga 50% dari harga yang di jual oleh pedagang, kunjungan yang di lakukaan ke Pasar Seni Sukawati pada hari selasa pagi pukul 09.00 WITA.




C. Kesan dan Kendala KKL
Kesan kesan selama KKL yaitu sebuah kebersamaan yang tidak bisa di lupakan, betapa merasakan solidnya teman teman satu angkatan, selain itu juga sangat menambah wawasan serta pengetahuan tentang berbagai Budaya Bali yang sangat kental.
Di pulau Bali peserta KKL tidak hanya berwisata, namun juga menjadi lebih mengerti bagaimana beretika yang lebih baik dan sopan, karena masyarakat Bali  sendiri meyakini bahwa Tanah Bali merupakan Tanah Dewa. Ada sedikit kendala  dalam pelaksanaan KKL ini karena kebetulan bus 5 mengalami kampas remnya gosong, namun itu tidak menjadi kendala besar untuk perjalanan KKL.















BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan informasi dan hasil analisis objek-objek yang di kunjungi pada saat kegiatan Kuliah Kerja Lapangan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Beberapa objek yang dikunjungi memiliki kaitan dengan bahasa, seni dan budaya. Objek tersebut adalah Bali TV, Balai Bahasa Provinsi Bali,  Tari Kecak Waribang, Joger Kuta dan Pasar Seni Sukowati, Mahasiswa juga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan setelah mengunjungi berbagai objek tersebut.
2.      Selain unsur ilmu pengetahuan juga terdapat unsur rekreasi, antara lain Tanah Lot, Dewata, Pantai Kuta, Krisna, Pantai Pandawa dan Pantai Jimbaran
3.      Pembelajaran Bahasa dan Seni juga akan menambah menarik dengan cara terjun langsung kepangan melakukan observasi.
4.      Mahasiswa juga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan setelah mngunjungi berbagai objek yang di kunjungi.

B.     Saran
Adapun saran-saran yang perlu di perhatikan supaya kegiatan KKL dapat berjalan dengan baik sebagai berikut :
1.      Mahasiwa dan mahasiswi yang mengikuti KKL haruslah mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan.
2.      Mengunjungi objek yang lebih relevan dengan pembelajaran Bahasa Seni dan Budaya.
3.      Dalam pelaksanaan KKL yang ditekankan bukanlah pada tournya, Akan tetapi kegiatan tersebut harus lebih banyak menekankan pada pelaksanaan KKL itu sendiri dan waktu yang diberikan juga lebih lama sehingga KKL tersebut dapat tercapai sepenuhnya.






DAFTAR PUSTAKA


TIM Penyusun. 2007. Panduan Kuliah Kerja lapangan. Semarang : Universitas PGRI Semarang.

Balai bahasa provinsi bali. 2017.sejarah.laman: http://www.balaibahasaprovinsibali.com/sejarah/html. Diakses pada tanggal 09 Mei 2017, pukul 11.03 WIB.

Candra, Michele. 2005. Pulau Bali, Encyclopedia Bali Sebagai Pulau Dewata. Gramedia Pustaka : Jakarta.

Direktorat Jendral Pariwisata. 1986. Buku Petunjuk Wisata Dalam Negeri. Direktorat Jendral Pajak : Jakarta.

E. rahayu, Elfrida.2014. Sejarah Bali TV. laman:
http://odhongkecil.blogspot.co.id/2014/06/sejarah-bali-tv. Diakses pada tanggal 09 Mei 2017, pukul 10.30 WIB.





















LAMPIRAN

Jadwal perjalanan KKL




Foto ketika berada di Tanah Lot






Pantai Kuta Bali


Makrab di Pantai Jimbaran

Tari Kecak Waribang





Bali TV
Pantai Pandawa
Pura Uluwatu

Perjalanan Pulang di atas kapal

INOVASI OLAHAN JAMUR BERGEDEL JAMUR DAN NUGGET JAMUR

RESEP   BERJEMUR (bergedel jamur)   Bahan : ·          1 kg jamur segar ·          4 siung bawang putih ·          5 siung...